Kamis, 08 Oktober 2009

Dieng, Negeri di Atas Awan

Negeri di atas awan. Sebutan yang tak terlalu berlebihan bagi kawasan dataran tinggi Dieng. Berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan air laut, udara dingin menyapa dan kabut sesekali menelungkup. Panorama indah ditambah adanya situs purbakala sejak abad 8-9 Masehi menjadi pemikat yang tak habis dinikmati. Berbagai obyek wisata di kawasan Dieng ini pantas bila jadi andalan Jawa Tengah.

Dieng dibagi menjadi 2 kawasan. Poros dan lembah Dieng. Poros Dieng merupakan kawasan obyek wisata utama di Dieng Plateu atau dataran tinggi Dieng. Beragam obyek wisata yang disuguhkan di kawasan ini. Telaga Warna, Telaga Pengilon, Dieng Plateu Theater, Tuk Bimolukar, candi-candi Pandawa Lima, Kawah Sikidang, Telaga Balekambang, Kawah Sikendang. Juga berbagai macam gua yakni Gua Semar, Gua Sumur, Gua Jaran, Batu Semar dan Watu Kelir.

Sedangkan di kawasan lembah Dieng ada agrowisata Tambi, Grojogan Sikarim, Gunung Sikunir, pemandangan menarik saat terbitnya matahari, kerap dijuluki golden and silver sunrise. Matahari di pagi hari hingga menjelang siang sungguh mempesona. Kawasan ini berada di jalur utama penuju ke dataran tinggi Dieng. Cukup nyaman sebagai tempat peristirahatan.

Semua obyek wisata itu memiliki keunikan tersendiri. Dataran tinggi Dieng dapat dicapai sekitar 30 menit dari pusat Kota Wonosobo. Jalanan menanjak tapi cukup halus. Di kanan kiri pemandangan menakjubkan disuguhkan bagi pengunjung. Hamparan ladang kentang bertera sereng, dan air irigasi yang menyemprot ke segala arah sungguh sayang bila tak diabadikan.

Kawasan Dieng sesungguhnya masuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Candi-candi Pandawa Lima, Kawah Sikidang, Sumur Candradimuka berada di Banjarnegara. Sedangkan Telaga Warna, Pengilon, Dieng Plateu Theater masuk wilayah Wonosobo.

Karena memiliki warna beraneka macam, telaga yang mengandung belerang itu dinamakan Telaga Warna. Hamparan air antara pinggir, tengah dan sisinya memiliki warna berbeda-beda. Menyusuri telaga ini, pengunjung akan menjumpai banyak Gua Sumur dan Gua Jaran.

Sisi kanan Telaga Warna yang dibatasi dengan pulau kecil, telaga pengilon menghampar dengan air yang sangat jernih. Dinamakan pengilon (kaca bahasa Jawa, red) karena airnya bening. Kedua telaga ini berada di area yang luas dikelilingi hutan. Konon, saat maraknya penebangan liar, hutan di kawasan ini nyaris habis. Upaya pemerintah dengan program konservasi hutan menghasilkan lingkungan yang hijau kembali.

Kedua telaga vulkanis ini menjadi andalan wisata Kabupaten Wonosobo. Tidak hanya turis dalam negeri yang tertarik mengunjunginya. Kawasan ini menjadi tujuan wisata turis asing. Dalam catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, turis Belanda yang paling sering berkunjung. Juga wisatawan dari negara-negara Eropa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar